UNIS
UNIS
Nama : Muhamad Raka Setiadi
Alamat : KP. Gelam Timur, Pasar Kemis, Tangerang
Email : rakapewds@gmail.com
Hai semuanya....
perkenalkan nama saya RAKA
dan saya adalah mahasiswa UNIS (Universitas Islam Syekh Yusuf)
Nama : Muhamad Raka Setiadi
Alamat : KP. Gelam Timur, Pasar Kemis, Tangerang
Email : rakapewds@gmail.com
Hai semuanya....
perkenalkan nama saya RAKA
dan saya adalah mahasiswa UNIS (Universitas Islam Syekh Yusuf)
Sejarah UNIS
Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS)
Tangerang adalah Perguruan Tinggi Pertama yang didirikan di Tangerang,
berdiri tanggal 14 April 1966 dan merupakan salah satu pelopor
pendidikan tinggi Islam di Banten. Adapun nama Syekh-Yusuf yang
diabadikan menjadi nama Universitas riwayatnya secara singkat sebagai
berikut :
Syekh-Yusuf adalah seorang ulama
sekaligus seorang pejuang. Berkat jasanya, ia diberi gelar pahlawan
nasional oleh negara. Syekh-Yusuf lahir pada tanggal 3 Juli 1626 di
Lakiung Makasar. Ayahnya bernama Sultan Alauddin Raja Gowa ke 14
(1593-1693), sedangkan ibunya bernama Siti Aminah, putri seorang Lurah.
Di usianya yang ke 18, Syekh-Yusuf sudah
merantau ke luar daerah, meninggalkan kerajaan Gowa. Selama 5 tahun,
Syekh-Yusuf menetap di Banten untuk menuntut ilmu agama. Untuk menambah
pengetahuannya, ia kemudian merantau ke negeri Yaman untuk menuntut Ilmu
Tarekat kepada Syekh-Abi Abdullah.
Sebagai seorang pemuda yang haus akan
ilmu, Syekh-Yusuf kemudian melanjutkan studinya di beberapa kota di
negeri Arab selama kurang lebih 15 tahun. Selama dalam perantauan,
Syekh-Yusuf dikenal sebagai seorang ulama yang bijak. Kemashuran nama
Syekh-Yusuf kemudian diketahui oleh Sultan Banten, Sultan Ageng
Tirtayasa.
Tahun 1664, Syekh-Yusuf dipanggil oleh
Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengajar putra-putri Sultan di Banten.
Sultan kemudian menikahkan putrinya yang bernama Syarifah dengan
Syekh-Yusuf. Puluhan tahun berselang, tepatnya di tahun 1682, Belanda
menyerbu Banten. Dari penyerbuan itu, Belanda menangkap Sultan.
Syekh-Yusuf yang saat itu telah diangkat sebagai Adipati kemudian
meneruskan perjuangan Sultan untuk melawan penjajah Belanda, dan
memimpin langsung perjuangan.
Semangat kepahlawanan dan kegigihan
Syekh-Yusuf dalam memperjuangkan kemerdekaan begitu sangat ditakuti oleh
Belanda. Dan demi untuk menaklukkannya, Belanda harus berupaya mencari
berbagai cara. Salah satunya, membawa lari puteri Syekh-Yusuf yang
bernama Asma untuk dijadikan sandera. Dari Asma, Belanda akhirnya
mengetahui tempat persembunyian Syekh-Yusuf.
Pertempuran sengit antara pasukan
Syekh-Yusuf dan pasukan penjajah Belanda yang cukup besar dan bersejarah
terjadi di Muara Sungai Citanduy. Dari pertempuran tersebut,
Syekh-Yusuf berhasil dikalahkan Belanda karena kekuatan yang tidak
seimbang. Syekh-Yusuf pun terpaksa menyerah, Ia beserta anggota keluarga
dan pengikutnya dibuang ke Seylon (Sri Langka). Peperangan ini terjadi
pada tanggal 15 Desember 1683.
Di tempat pembuangan, Syekh- Yusuf terus
berjuang mengembangkan syiar agama Islam dan menentang penjajahan
Belanda. Tahun 1694 Syekh-Yusuf dipindahkan ke Afrika Selatan bersama 49
orang anggota keluarga dan pengikutnya. Syekh-Yusuf wafat di Afirika
Selatan pada tahun 1699, tetapi kemudian kerangkanya dipindahkan ke
Makasar dan dimakamkan di daerah kelahirannya, Desa Lakiung, Kabupaten
Gowa, Sulawesi Selatan.
UNIVERSITAS PERTAMA DALAM SEJARAH BANTEN
Situasi Tangerang di tahun 1966 demikian
bergolak dengan adanya pemberontakan G 30 S/PKI. Kekuatan sosial yang
ada di Tangerang khususnya mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi
Mahasiswa dan Pemuda Pelajar yang di koordinir oleh Himpunan Warga
Mahasiswa Tangerang (HIWAMATA) bersama kekuatan ABRI serta masyarakat
bergabung. Mereka kemudian bahu membahu menumpas sisa-sisa pemberontakan
PKI, sehingga situasi Tangerang tetap aman dan kondusif.
Pada saat itu, di wilayah Tangerang
bidang pendidikan masih sangat memprihatinkan. Jangankan perguruan
tinggi, sekolah menengah pertama pun baru ada di tahun 1951, namnya SMP
Mardi Siswa yang merupakan cikal bakal berdirinya SMP Negeri I
Tangerang. Walaupun sebelumnya pernah ada gagasan dari para alumni
Akademi Militer Tangerang untuk mendirikan perguruan tinggi, namun hal
tersebut tidak sempat terealisasi.
Dengan kondisi semacam itu, para pemuda
Tangerang yang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi,
mengalami kesulitan karena harus pergi ke kota besar di luar Tangerang
yang tentu saja memerlukan biaya besar. Dengan latar belakang tersebut
dan didorong oleh semangat patriotik, para pemuda, yang tergabung dalam
Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) pun tergugah untuk menorehkan pena,
mengukir sejarah baru bagi Kabupaten Tangerang, yakni dengan merintis
berdirinya sebuah perguruan tinggi pertama dalam sejarah Tangerang.
Gagasan berdirinya perguruan tinggi di
Tangerang dicetuskan dan diprakarsai oleh mahasiswa yang kuliah di
Jakarta waktu itu. Mereka adalah : Muh. Astary, M. Thamrin HR dan M.
Sanny Iskandar.
Pada tanggal 13 Maret 1966, di bentuklah
Panitia Persiapan Pendirian Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang,
dengan susunan panitia sebagai berikut :
Ketua : H. Abdullah Segaf
Wakil Ketua : H. Somawinata
Sekretaris : Muh. Astary
Wakil Sekretaris : M. Thamrin HR. Sm. Hk.
Anggota :
1. Machlan
2. H.A. Sadeli
3. M. Sanny Iskandar
Dengan bekerja keras, panitia
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendirikan
universitas kali pertamanya di Tangerang. Alhamdulillah, dengan ridho
dan izin Allah SWT, Universitas Islam Syekh-Yusuf Cabang Tangerang
berdiri pada tanggal 14 April 1966 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan
UNIS Jakarta Nomor 290-UNIS-XXVII-KPTS-1966 dengan susunan pengurus
sebagai berikut : Anggota-Anggota :
- M. Ma’sum S. Salim
- Kusuma Atmasasmita
- Shohib Abdul Azis
- M. A. Thohirudin
- Arif Suhaemi
- A. Mukri Rachiem
- R. Aboebakar Saleh
- H. Somawinata
- H. Abdullah Amin
- M. Thamrin HR. Sm. Hk.
Komentar
Posting Komentar